Di dalam materi kelas 10 fisika bab pengukuran, Sobat Pfis akan menemukan salah satu alat ukur yang bernama jangka sorong. Sebenarnya ada 3 alat ukur yang akan dipelajari di kelas 10, yaitu mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
Jangka sorong termasuk salah satu alat ukur yang akan Sobat Pfis pelajari di kelas nantinya. Ada beberapa hal yang perlu Sobat Pfis ketahui agar memahami jangka sorong.
Sobat Pfis perlu mengetahui pengertian dari jangka sorong, fungsi dari jangka sorong, dan bagaimana cara membaca pengukuran dari jangka sorong. Dengan mengetahui hal tersebut, maka Sobat Pfis sudah memahami terkait dari jangka sorong.

Pengertian Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan panjang, diameter luar, diameter dalam, dan ketebalan dari suatu benda.
Lah kan bisa menggunakan mistar kak? Iya mistar atau yang biasanya kita sebut dengan penggaris memang bisa digunakan untuk mengukur panjang, tapi kalau untuk mengukur panjang dari lebarnya kelereng apakah bisa menggunakan mistar?
Tentu akan sulit, bukan? Nah, hadirnya alat ukur jangka sorong ini bisa membantu Sobat Pfis yang ingin mengukur panjang, diamter, dan ketebalan dari suatu benda yang memiliki akurasi lebih tinggi dari mistar.
Hal ini dibuktikan bahwa jangka sorong memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik daripada mistat. Tingkat ketelitian adalah skala terkecil dari alat ukur tersebut.
Bagian Jangka Sorong
Seperti apa sih gambar dari jangka sorong? Buat Sobat Pfis yang belum mengetahui dan melihat jangka sorong secara fisik, maka kalian bisa melihat gambar ini.

Ada beberapa bagian di jangka sorong seperti yang digambarkan pada gambar di atas. Berikut kami tuliskan fungsi-fungsinya satu per satu bagian dari jangka sorong di atas, Sobat Pfis bisa baca ini agar lebih paham tentang jangka sorong.
- Rahang Dalam
Rahang dalam berfungsi untuk mengukur diameter benda dalam. Misalkan kalian ingin mengukur besar diamter dari tutup botol air minum. Nah, Sobat Pfis bisa mengukur diamter dalamnya dengan menggunakan rahang dalam.
- Rahang Luar
Kebalikannya dari rahang dalam, fungsi rahang luar adalah untuk mengukur besar diamter luar dari suatu benda. Ibaratkan Sobat Pfis ingin mengukur diamter luar dari tutup botol ya. Pastinya besar diamter luar dari botol air minum lebih besar dibandingkan dengan besar diamter dalam botol air minum.
- Baut Pengunci
Sama dengan namanya, baut pengunci berfungsi untuk mengunci ketika benda diukur. Misalnya, Sobat Pfis ingin mengukur panjang diameter dalam atau diamter luar dari suatu benda. Maka, ketika sudah mendapatkan pengukurannya, silahkan kunci dengan baut pengunci tersebut.
- Skala Utama
Skala utama ini merupakan skala yang wajib Sobat Pfis baca ketika sudah mengunci benda yang mau diukur. Ini merupakan besar pengukuran yang Sobat Pfis dapatkan. Nanti untuk cara pengukurannya akan kami jelaskan di bawah.
- Skala Nonius
Kalau skala nonius ini berfungsi untuk membantu Sobat Pfis mengukur benda dengan jangka sorong agar lebih teliti lagi.
- Tangkai Kedalaman
Terakhir, tangkai kedalaman ini untuk mengukur kedalaman dari suatu benda yang mau diukur.
Oke, apakah Sobat Pfis sudah paham semua tentang bagian-bagian jangka sorong? Jika sudah kita lanjut cara membaca pengukuran jangka sorong ya.
Cara Membaca Pengukuran Jangka Sorong
Untuk membaca pengukuran dari jangka sorong, maka Sobat Pfis harus mengetahui ketelitian dari jangka sorong terlebih dahulu.
Ketelitian atau skala terkecil dari jangka sorong, yaitu 0,1 mm atau 0,01 cm.
Nah, jika sudah mengetahui skala terkecilnya maka akan kami jelaskan cara untuk membaca pengukuran jangka sorong.
- Pertama, Sobat Pfis tentukan dulu mau mengukur diameter dalam, diamter luar, atau ketebalannya
- Misalnya, ingin mengukur diamter luarnya
- Silahkan pasang benda di diamter luar
- Dan kunci dengan baut penguncinya
- Setelah itu baca skala utama dan skala nonius
Contohnya seperti ini :

Nah, Sobat Pfis harus tahu bahwa yang paling atas adalah skala utama dan yang bawah, yaitu skala nonius.
Hasil yang didapatkan dari pengukuran jangka sorong di atas adalah
Untuk skala utama : cari garis skala utama yang sebelum muncul garis 0 pada skala nonius
Untuk skala nonius : cari garis skala nonius yang berhimpitan dengan skala utama
Hasilnya seperti ini
Skala utama : 4,1 cm
Skala nonius : 0,6 mm
Nah untuk hasil pengukuran jangka sorong dari gambar di atas adalah
Hasil pengukuran jangka sorong : Skala Utama + Skala Nonius
Hasil pengukuran jangka sorong : 4,1 cm + (0,6 mm x 0,01 cm)
Hasil pengukuran jangka sorong : 4,1 cm + 0,06 cm
Hasil pengukuran jangka sorong : 4,16 cm
Seperti itulah cara membaca pengukuran dari jangka sorong. Untuk Sobat Pfis yang ingin latihan soal dan pembahasannya secara lengkap tentang jangka sorong bisa baca artikel berikut ini ya.
Baca Juga : Latihan Soal Jangka Sorong dan Pembahasannya
Penutup
Bagaimana apakah sekarang Sobat Pfis sudah paham terkait jangka sorong? Semoga dengan artikel ini bisa membantu Sobat Pfis untuk memahami jangka sorong ya.
Jika Sobat Pfis ada yang dibingungkan silahkan saja tulis di komentar ya.